Home > Sains

Kanker Memicu Hilangnya Ingatan secara Tiba-tiba, Ternyata Ini Alasannya

Protein mirip virus yang dibuat oleh beberapa tumor menjadi penyebab sindrom neurologis misterius pasien kanker.
Para ilmuwan mempelajari struktur protein yang disebut PNMA2 (foto), yang dapat memicu reaksi kekebalan berbahaya ketika dilepaskan oleh sel tumor. Gambar: Junjie Xu, Universitas Kesehatan Utah
Para ilmuwan mempelajari struktur protein yang disebut PNMA2 (foto), yang dapat memicu reaksi kekebalan berbahaya ketika dilepaskan oleh sel tumor. Gambar: Junjie Xu, Universitas Kesehatan Utah

DIAGNOSA -- Kanker kadang-kadang bisa memicu respon imun yang merugikan sel-sel saraf sehingga dengan cepat menyebabkan masalah pikiran dan kehilangan ingatan. Namun, hingga saat ini para ilmuwan tidak yakin apa yang menyebabkan komplikasi langka tersebut.

Gangguan tersebut merupakan salah satu jenis sindrom neurologis paraneoplastik atau paraneoplastic neurological syndrome (PNS). Kabar baiknya juga, para peneliti telah mengetahui penyakit itu berasal dari reaksi sistem kekebalan terhadap tumor, bukan tumor itu sendiri.

Hal itu terjadi ketika tumor memicu respons auto-imun yang menargetkan otak dan sumsum tulang belakang.

Pasien dengan komplikasi tersebut terkadang menunjukkan kehilangan ingatan, bahkan sebelum tumor terdeteksi. Kerusakan sel yang disebabkan respons autoimun itu, dalam beberapa kasus, bisa lebih buruk daripada kanker itu sendiri.

Namun, para ilmuwan tidak mengetahui apa yang awalnya memicu PNS. Kini, para peneliti telah menemukan reaksi autoimun disebabkan oleh tumor yang melepaskan protein yang terlihat seperti virus. Tim mempublikasikan temuan mereka pada Rabu, 31 Januari 2024 di jurnal Cell.

Protein Mirip Virus dan Kerusakan Neurologis

Pada pasien dengan PNS, sel kekebalan tubuh menyebabkan kerusakan tambahan pada sistem saraf, sehingga sindrom itu terjadi, bahkan jika tidak ada tumor secara fisik di dalam jaringan saraf. PNS seringkali terjadi bahkan sebelum kanker diketahui hadir dan bisa didiagnosis dengan menggunakan tes yang mencari 'antibodi onconeural' pada pasien.

Antibodi tersebut terkait dengan gejala neurologis dan kanker, sehingga bisa digunakan untuk membantu mendiagnosis kanker itu sendiri. Apa yang para ilmuwan tidak ketahui adalah mengapa tubuh menciptakan antibodi tersebut.

Misteri itu mendorong Jason Shepherd, seorang profesor di Departemen Neurobiologi di Universitas Utah, dan timnya untuk mengamati PNMA2. Itu adalah sebuah gen yang mengkode protein yang dibuat hampir secara eksklusif di otak. Antibodi menargetkan PNMA2 pada pasien PNS yang menunjukkan tanda-tanda degenerasi sistem saraf.

Saat mengamati protein PNMA2 dengan mikroskop elektron, para peneliti menyadari strukturnya sangat mirip dengan virus. Tim peneliti berpendapat, karena kemunculan PNMA2, sistem kekebalan tubuh mungkin salah mengira virus tersebut sebagai penyerang dan menghasilkan antibodi untuk melawannya.

Namun PNMA2 juga ditemukan di otak orang yang tidak menderita kanker. Jadi, apa yang menyebabkan sistem kekebalan menyerangnya?

× Image