Kenali Gejala Demam Berdarah Dengue, Begini Perbedaannya dengan Demam Biasa!
DIAGNOSA -- Demam merupakan penyakit yang paling umum diderita oleh kita. Bahkan, semua agnoser (pembaca Diagnosa), pasti pernah mengalaminya.
Demam sering menyerang saat perubahan musim. Apalagi saat memasuki musim hujan, perubahan suhu tubuh dapat menyebabkan demam.
Tapi agnoser perlu tahu, demam saat musim hujan harus diwaspadai. Apakah demam yang diderita itu demam biasa atau demam berdarah dengue (DBD).
Untuk diketahui, demam biasa terjadi karena suhu tubuh menurun akibat cuaca dingin pada musim hujan. Hal ini melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, kelembaban rendah saat musim hujan menyebabkan bakteri dan virus di udara berkembang dengan cepat.
Bahkan di musim hujan bakteri dan virus dapat bertahan lebih lama. Sehingga memungkinkan Agnoser menderita demam karena pilek dan flu biasa.
Gejala Demam Berdarah
Sementara demam karena gejala demam berdarah sangat berbeda dengan demam biasa.
Untuk diketahui, demam berdarah merupakan infeksi yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Pada musim hujan nyamuk jenis ini dapat berkembang dengan cepat.
Gejala demam berdarah menyerang dengan mendadak alias tiba-tiba. Misalkan Agnoser pada pagi hari beraktivitas biasa dan ceria, lalu malam hari tiba-tiba demam tinggi.
Selain demam tinggi yang mencapai 38 derajat celcius, gejala DBD juga disertai dengan munculnya beberapa gejala lain.
Gejala demam karena demam berdarah itu disertai dengan sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, nyeri pada bagian belakang mata, dan ruam kulit.
Selain itu, gejala demam berdarah memunculkan gejala seperti mual, muntah, nyeri perut, dan diare. Agnoser harus menuangkan perhatian ekstra dengan ragam gejala tersebut.
Apalagi kalau demamnya tiba-tiba turun setelah 3 hari. Karena suhu tubuh yang turun setelah 3 hari merupakan fase kritis dari kasus demam berdarah.