Memanfaatkan Peradangan sebagai Pahlawan Super yang Menyembuhkan Tubuh
DIAGNOSA -- Peradangan bisa menjadi pahlawan super dan juga penjahat, tergantung konteksnya. Daripada menghilangkan peradangan sepenuhnya, ilmuwan tengah mencoba pengobatan baru yang mengalihkannya ke tempat yang bermanfaat.
Peradangan adalah salah satu kekuatan super yang membantu tubuh melawan infeksi dan menyembuhkan luka. “Jika Anda tidak mengalami peradangan, maka Anda akan mati. Sesederhana itu," kata Ed Rainger, profesor yang mempelajari peradangan kronis di Universitas Birmingham Inggris kepada Live Science, akhir Desember lalu.
Namun, jika respons tersebut berubah dari yang jangka pendek menjadi yang bertahan berbulan-bulan atau bertahun-tahun, peradangan kronis bisa memicu penyakit seperti sirosis, radang sendi atau rheumatoid arthritis (RA), dan penyakit jantung.
Di masa lalu, dokter mencoba mengobati sejumlah penyakit di atas dengan mematikan semua peradangan, sehingga menimbulkan efek samping buruk, dan mereka tidak selalu berhasil. Namun kini, para ilmuwan sedang merancang pengobatan yang tidak menghilangkan peradangan sama sekali, melainkan memprogram ulang sel-sel yang memicu peradangan.
Pada penyakit seperti kanker, tumor membajak sisi penyembuhan peradangan untuk memicu pertumbuhannya. Dalam kasus ini, pengobatan baru mengambil pendekatan sebaliknya, yaitu mendorong peradangan kembali ke kondisi melawan sehingga dapat menyerang sel-sel yang bermutasi menjadi tumor.
Singkatnya, penelitian baru ingin mengalihkan sisi bahaya dari peradangan sehingga bisa dikendalikan kembali. “Jika Anda bisa melakukan itu, maka Anda bisa membiarkan sistem kekebalan tubuh dan respons peradangan berjalan dengan cara yang normal,” kata Rainger.
Peradangan Akut dan Kronis
Sejak jaman dahulu, para dokter telah menjelaskan bahwa peradangan (inflammation) adalah respons alami tubuh terhadap trauma fisik, infeksi, atau racun. Peradangan berasal dari bahasa latin Inflammare yang berarti membakar, dan pada abad kedua, dokter kaisar Romawi Marcus Aurelius, Galen menggambarkan ada lima tanda utama peradangan; panas, kemerahan, bengkak, nyeri, dan hilangnya fungsi.
Apa yang digambarkan oleh para dokter awal itu adalah ciri-ciri peradangan akut. Kemerahan dan rasa panas disebabkan oleh pelebaran lokal pembuluh darah untuk mengangkut lebih banyak sel ke jaringan yang rusak. Sedangkan pelepasan senyawa seperti prostaglandin menyebabkan rasa sakit dan bengkak.
Untuk menggagalkan infeksi, sistem kekebalan juga mengeluarkan bahan kimia yang disebut pirogen, yang selanjutnya meningkatkan produksi prostaglandin, sehingga menyebabkan demam.
"Inti dari peradangan adalah untuk mengendalikan infeksi, menghentikan penyebarannya, dan kemudian memulai proses penyembuhan,” kata Robert Anthony, profesor kedokteran di Universitas Harvard kepada Live Science.
"Inti dari peradangan adalah untuk mengendalikan infeksi, menghentikan penyebarannya, dan kemudian memulai proses penyembuhan,” kata Robert Anthony, profesor kedokteran di Universitas Harvard kepada Live Science.