Hospital Spiritual Leadership

DIAGNOSA -- Spiritual leadership (Kepemimpinan Spiritual) diyakini sebagai solusi terhadap krisis kepemimpinan saat ini. Spiritual leadership adalah gaya kepemimpinan degan suatu model motivasi dalam diri yang mengkombinasukan antara visi, harapan, keyakinan, dan saling mencintai. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fry dan Cohen dengan Spiritual Leadership dapat membantu berkembangnya nilai kemanusiaan yang positif, psikologis dan keadaan spiritual yang bermuara pada tercapainya komitmen organisasi, produktivitas dan kinerja organisasi yang menyeluruh.
Merupakan sebuah pandangan baru konsep Spiritual leadership dalam suatu perubahan serta kemajuan suatu organisasi yang dibuat untuk menciptanya motivasi dalam organisasi. Implementasi Spiritual Leadership dibidang pelayanan kesehatan dapat menginspirasi dan memotivasi sumber daya manusia (SDM) dalam suatu visi dan tujuan organisasi yang menjadi pondasi pada nila-nilai budaya suatu organisasi kesehatan, yang pada output tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan secara paripurna didalam rumah sakit.
Sebagai seorang Leader atau pemimpin di rumah sakit mempunyai beberapa tugas pokok yang harus dilaksanakan sebagai berikut,:
1) Memberi inspirasi visi, mengilhami seluruh rumah sakit
2) Menantang proses, menggugat proses
3) Memberdayakan, melibatkan
4) Memberi teladan, menunjukkan jalan
5) Kemampuan membangun kepemimpinan dan kaderisasi kepemimpinan
6) Memanusiakan, menyentuh hati.
Memotivasi dan menginspirasi para SDM kesehatan dalam penciptaan visi dan budaya berdasarkan nilai-nilai sifat atau tindakan yang mementingkan kepentingan orang lain di atas kepentingan diri sendiri, tanpa mengharapkan imbalan atau keuntungan pribadi untuk mengahasilkan SDM ksehatan yang lebih bermotivasi, berkomitmen dan produktif. Implementasi akan sebuah nilai spiritual baik pada leader maupun partisan untuk tetap bertahan secara spiritual, untuk mencapai tujuan visi dan kongruensi nilai personal, pemeberdayaan kelompok, dan level organisasi, hal ini dapat mencapai tingkatan yang lebih tinggi tidak hanya dari kesejahteraan psikologis dan kesehatan manusia yang positif tetapi juga komitmen organisasi dan produktifitas.
Penerapkan Spiritual leadership ini akan menimbulkan sebuah rasa penghargaan yang tinggi bagi orang lain pada masa kini maupun masa lalu dengan sebuah rasa penghargaan yang tinggi bagi sebuah kualitas hubungan yang baik antara satu sama lain dan dapat membina sebuah perasaan yang memiliki tujuan yang bermakna, kapasitas mengelola orang lain secara efektif dan kemampuan untuk megikuti kata hati atau batin serta dapat menumbuhkan sebuah rasa adanya kemajuan secara terus menerus
Dalam upaya memotivasi, menginspirasi dan mendekatkan tenaga kesehatan dengan pekerjaan melalui kegiatan berkolaborasi dalam visi, misi, tujuan rumah sakit oleh para leader tenaga kesehatan dalam pelaksana rumah sakit agar menghasilkan tenaga kesehatan yang lebih bermotivasi, dalam melaksanakan asuhan kesumber daya manusiaan.
Spiritual leadership memiliki tiga poin utama. Allah Subhanahu wa Ta‘ala sebagai tujuan utama sebagaimana disebutkan “sesungguhanya hidupku, matiku, hanya untuk Allah”, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam sebagai role model dalam kepemimpinan, dan Al-Qur‘an dan Al-Hadis sebagai pedoman dalam kepemimpinan.
Pemimpin harus memperhatikan dengan baik setiap tanggung jawab dan memperhatikan kepentingan mereka yang sedang dipimpinnya. Ini Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ فَالْإِمَامُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى أَهْلِ بَيْتِ زَوْجِهَا وَوَلَدِهِ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ وَعَبْدُ الرَّجُلِ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Dalam hadits dari Ibn umar r.a berkata : saya telah mendengar rasulullah saw bersabda : setiap orang adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannnya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang suami akan ditanya perihal keluarga yang dipimpinnya. Seorang isteri yang memelihara rumah tangga suaminya akan ditanya perihal tanggungjawab dan tugasnya. Bahkan seorang pembantu/pekerja rumah tangga yang bertugas memelihara barang milik majikannya juga akan ditanya dari hal yang dipimpinnya. Dan kamu sekalian pemimpin dan akan ditanya (diminta pertanggungan jawab) darihal hal yang dipimpinnya. (Bukhari, Muslim)
Peran ini adalah sebagai path finding (penentu arah gerak), aligning (penyelaras pandangan dan langkah), empowering (pendelegasian), dan modeling (pemberi keteladanan) dilakukan dengan membangun peradaban Islam di dalam pelayanan kesehatan rumah sakit melalui kekuatan pemimpin tersebu yang visioner, inspiratif, solutif, adaptif dan menjadi motivator dalam perubahan.
Kepemimpinan yang bersumber dari ketakwaan kepada Allah SWT yang menciptakan alam semesta beserta manusia beserta hati nuraninya adalah:
1. Kepemimpinan yang mempunyai suara hati nurani manusia dan kemanusiaan, serta menangkap vibrasi alam semesta dan lingkungannya.
2. Kepemimpinan yang merupakan kombinasi sesuatu yang luhur, dari hati nurani manusia dan dari lingkungan alam semesta. Jadi, yang dimaksud spiritualitas di sini adalah ecological spirituality (spiritualitas lingkungan hidup, spiritualitas alam semesta) dan humanity and conscience spirituality (spiritualitas hati nurani, spiritualitas kemanusiaan).
3. Spiritual leadership sering kali disebut tipe kepemimpinan yang baru (new type of leadership), yang berdasar pada harmoni alam semesta dan harmoni suara hati nurani. Kepemimpinan yang menentang perusakan lingkungan alam semesta dan menentang sesuatu yang melawan hati nurani dan kemanusiaan.
Kekuatan yang mendominasi mengembangkan sebuah organisasi adalah terletak pada kekuatan budaya atau kultur. Kekuatan kultural itu terutama berupa orang yang berposisi sebagai pemimpin (atau pimpinan) dan kekuatan pemimpin itu terletak pada komitmennya terhadap nilai etis religius yang derivasi dari perilaku etis Tuhan terhadap hamba-Nya. Pemimpin yang demikian terbukti dapat mengembangkan kepemimpinan yang kuat (strong leadership), kepemimpinan etis yang mengedepankan keteladanan, dan pada akhirnya
Membicarakan kepemimpinan di rumah sakit, tidak bisa lepas dari istilah-istilah intelligence quotient (IQ), emotional quotient(EQ), dan spiritual quotient(SQ). IQ adalah kecerdasan pikiran, EQ adalah kecerdasan emosional, sedangkan SQ adalah kecerdasan spiritual. Kombinasi ketiganya adalah untuk membangun karakter, Untuk keberhasilan memimpin sebuah rumah sakit, seorang hospital leader harus bisa seimbang antara IQ, EQ, dan SQ. tidak berlebihan kalau dikatakan bahwa untuk seorang hospital leader, bobot EQ dan SQ harus lebih besar ketimbang IQ. Ada pendapat yang mengatakan bahwa seorang hospital leader, kualitas kepemimpinannya harus mempunyai bobot 80% EQ dan SQ dan 20% IQ. Karakter, integritas moral, komunikasi yang baik, dan kerendahan hati yang didasari oleh EQ danSQ yang dipunyai seorang hospital leader akan lebih menjamin keberhasilan kepemimpinannya di rumah sakit dan akhirnya berhasil dalam meningkatkan kinerja rumah sakitnya.
Core Values ESQ ini merupakan nilai- nilai sangat mendasar yang harus dimiliki oleh seorang hospital leader. Nilai fundamental ini yang menjadikan jiwa melayani menjadi tertanam dalam diri dan terimplementasi dalam aksi hospital leader.
Rahasia kesuksesan prinsip moral berdasarkan rukun iman. Mental building (membangun mental) ini untuk membangun kecerdasan emosi (EQ), mental buiding terdiri dari:
a) Star Principle. Prinsip bintang adalah memiliki rasa aman, kepercayaan diri, integritas, kebijaksanaan, dan motivasi yang keseluruhannya dilandasi dan dibangun karena Sang Maha Pencipta.
b) Angel Principle. Prinsip malaikat adalah seseorang yang memiliki tingkat loyalitas tinggi, komitmen yang kuat, memiliki kebiasaan untuk mengawali dan memberi, suka menolong, dan memiliki sikap saling percaya.
c) Leadership Principle. Prinsip kepemimpinan, pemimpin sejati adalah seseorang yang selalu mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain sehingga ia dicintai, memiliki integritas yang kuat sehingga ia dipercaya oleh pengikutnya, selalu membimbing dan mengajari pengikutnya, memiliki kepribadian yang sangat kuat dan konsisten, dan yang terpenting adalah memimpin
d) Learning Principle. Prinsip pembelajar yakni memiliki kebiasaan membaca buku dan membaca situasi dengan cermat, selalu berpikir kritis dan mendalam, selalu mengevaluasi pemikirannya kembali, bersikap terbuka untuk mengadakan penyempurnaan, memiliki pedoman yang kuat dalam belajar. Vision Principle Prinsip masa depan yaitu selalu berorientasi pada tujuan akhir terhadap setiap langkah yang dibuat, melakukan setiap langkah secara optimal, memiliki kendali diri dan sosial, memiliki kepastian akan masa depan, serta memiliki ketenangan batin yang tinggi.
e) Well-organized Principl.e Prinsip keteraturan yakni memiliki kesadaran ketenangan dan keyakinan dalam berusaha karena pengetahuan akan kepastian hukum alam dan hukum sosial, memahami akan arti penting sebuah proses yang harus dilalui, selalu berorientasi pada pembentukan sistem dan selalu berupaya menjaga sistem yang terbentuk.
Rahasia sukses personal strength merupakan mission statement, character building dan self controling, serta sukses yang terakhir adalah social strength yang terdiri dari strategic collaboration dan total action.