Home > News

Kemen PPPA Berkomitmen untuk Mendorong Kemajuan Anak-Anak Indonesia

Perkuat Sinergi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Anak.
Anak-anak bermain di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pulo Gundul di Jalan Kramat, Johar Baru, Jakarta Pusat.
Anak-anak bermain di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Pulo Gundul di Jalan Kramat, Johar Baru, Jakarta Pusat.

DIAGNOSA -- Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan mengunjungi anak-anak prasejahtera yang dibina oleh Yayasan Kampus Diakoneia Modern (KDM), di Kota Bekasi, pada Rabu 12/3/2025. Dalam kesempatan tersebut, Wamen PPPA menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan kesejahteraan anak.

“Saya senang bisa hadir di tengah anak-anak Yayasan KDM hari ini. Seluruh anak Indonesia adalah anak kita yang wajib dipenuhi hak-hak dan perlindungannya. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat sinergi dan kolaborasi lintas sektor, termasuk antara pemerintah dengan lembaga masyarakat, seperti Yayasan KDM untuk meningkatkan kesejahteraan anak. Terlebih, Yayasan KDM memiliki program yang menarik, yaitu pendekatan olahraga yang memasukkan nilai-nilai pengembangan karakter anak,” ujar Wamen PPPA.

Dalam kesempatan tersebut, Wamen PPPA bermain dan berinteraksi dengan anak-anak Yayasan KDM. Wamen PPPA pun memberikan motivasi kepada anak-anak untuk semangat belajar dan menggapai cita-cita mereka.

“Kemen PPPA berkomitmen untuk mendorong kemajuan anak-anak Indonesia. Anak-anak di sini harus belajar dengan baik dan punya cita-cita. Yakinilah bahwa jika kita disiplin dan bekerja keras, maka suatu hari nanti cita-cita kita akan tercapai,” kata Wamen PPPA.

Koordinator Relawan dan Komunikasi Publik Yayasan KDM, Budhianto mengatakan pihaknya memiliki beberapa program yang menyasar pada anak-anak prasejahtera atau anak-anak marjinal, salah satunya melalui pendekatan olahraga, yaitu program Bermain Olahraga Lindungi Anak (BOLA).

“Lewat pendekatan olahraga ini juga kami memasukkan nilai pengembangan karakter. Kami memiliki modul-modul untuk mengembangkan karakter anak. Jadi, bukan hanya bermain olahraga, tapi juga ada pengembangan soft skill-nya juga. Mereka diajarkan berkomunikasi, mereka diajarkan untuk disiplin, mereka juga diajarkan untuk bagaimana berpikir kritis,” jelas Budhianto.

Selain itu, Budhianto menyebutkan, Yayasan KDM memberikan pendidikan alternatif yang berbasis kepentingan terbaik bagi anak melalui berbagai pelatihan keterampilan, seperti kelas menjahit, digital design, komputer, seni, memasak, bahasa Inggris, administrasi, hingga mengemudi. “Di sini kami melihat anak sebagai subjek pendidikan, bukan sebagai objek,” tutup Budhianto.

× Image