Home > News

Ria Marsela Suki, Dokter Muda Asal NTT, Lolos PPDS Spesialis Mata

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana, Kupang.
Ria Marsela Suki, dokter muda asal Nusa Tenggara Timur (NTT), berhasil lolos Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSPPU) di RS Mata Cicendo, Bandung. 
Ria Marsela Suki, dokter muda asal Nusa Tenggara Timur (NTT), berhasil lolos Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSPPU) di RS Mata Cicendo, Bandung.

DIAGNOSA -- Ria Marsela Suki, dokter muda asal Nusa Tenggara Timur (NTT), berhasil lolos Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSPPU) di RS Mata Cicendo, Bandung. Ia mengambil Prodi Kesehatan Mata dan akan ditempatkan kembali di Kabupaten Kupang setelah menyelesaikan pendidikan.

Ria merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana, Kupang, lulusan 2019. Dalam lima tahun terakhir, ia mengabdi sebagai dokter Puskesmas di Kabupaten Timor Tengah Utara.

“Saya mengambil ilmu kesehatan mata agar masyarakat di pedesaan bisa punya fasilitas layanan kesehatan yang sama dengan di ibukota provinsi bahkan di kota besar lain,” kata Ria saat Orientasi Program Pendidikan Dokter Spesialis yang diselenggarakan di Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama (PPDS RSPPU) di Jakarta, Senin 8/9/2025.

Menurutnya, proses seleksi PPDS yang kini bisa dilakukan secara online sangat membantu dokter di pelosok.

"Ada empat tahap yang kami lewati, di antaranya mulai seleksi administrasi, tes psikometri, hingga wawancara. Sebagian besar dilakukan online, ini sangat membantu kami yang jauh dari akses transportasi,” ujarnya.

Ia mengaku pengalaman bekerja di Puskesmas membuatnya semakin paham pentingnya dokter spesialis di daerah. Salah satunya ketika menangani anak dengan katarak traumatik akibat bermain bola.

"Saat itu tidak ada spesialis mata di kabupaten, sehingga saya harus meyakinkan keluarga untuk merujuk pasien. Dari situ saya belajar penyakit bisa memengaruhi masa depan seseorang,” jelasnya.

Ria menyebut program ini menjadi kesempatan berharga bagi putra-putri daerah. Menurutnya, seleksi bukan hanya ujian akademik, melainkan juga refleksi diri.

“Kemenkes benar-benar memilih peserta didik yang tidak hanya unggul intelektual, tapi juga integritas dan semangat pengabdian,” katanya.

Direktur Utama RS Mata Cicendo dr. Antonia Kartika menegaskan program RSPPU menjadi langkah penting memperluas akses tenaga spesialis di Indonesia.

“Angka prevalensi gangguan penglihatan di Indonesia masih tinggi, sekitar tiga persen. Target nasional adalah satu dokter spesialis mata melayani 100 ribu penduduk, namun baru tujuh provinsi yang mencapai target itu. Program ini strategi yang sangat baik untuk mengatasi masalah tersebut,” ujar Antonia Kartika.

Ria pun berkomitmen menuntaskan pendidikan dan kembali mengabdi di NTT.

“Kami siap ditempatkan di mana pun dibutuhkan, khususnya di daerah terpencil. Kami ingin merawat pasien bukan hanya dengan obat-obatan, tapi juga dengan empati,” tutur Ria.

× Image