Keluhan Kesehatan di NTB Tertinggi dalam Setahun Terakhir
DIAGNOSA -- Keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan kesehatan atau kejiwaan. Penyebabnya banyak macam, baik karena penyakit akut, penyakit kronis (meskipun selama sebulan terakhir tidak mempunyai keluhan), kecelakaan, kriminal atau hal lain.
Sejumlah keluhan kesehatan yang menjadi fokus perhatian. Salah satu keluhan utama adalah masalah kesehatan mental yang semakin merajalela, terutama akibat dampak pandemi COVID-19 yang berkepanjangan.
Tingkat stres, kecemasan, dan depresi meningkat, memerlukan perhatian serius dari sektor kesehatan dan pemerintah untuk menyediakan layanan kesehatan mental yang memadai. Selain itu, masalah penyakit tidak menular, seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas, tetap menjadi tantangan kesehatan yang signifikan.
Gaya hidup urban yang cepat dan perubahan pola makan berkontribusi pada peningkatan prevalensi penyakit-penyakit tersebut. Oleh karena itu, pendekatan pencegahan dan edukasi kesehatan menjadi krusial untuk mengurangi beban penyakit kronis ini.
Berdasarkan data Profil Kesehatan 2023, Persentase tertinggi penduduk yang mempunya keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Barat, yaitu sebesar 39,40 persen. Terdapat empat provinsi lainnya dengan persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir lebih dari 30 persen yaitu Kepulauan Riau, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, dan Gorontalo.
Sementara itu, Provinsi Papua menjadi wilayah dengan persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir yang terendah.
Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS menunjukkan, sekitar 26 dari 100 penduduk Indonesia menyatakan mempunyai keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir pada tahun 2023 (Gambar grafik). Series data dari tahun 2021 hingga 2023 menunjukkan bahwa persentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir menunjukkan kecenderungan menurun.
Susenas mengumpulkan informasi keluhan kesehatan dengan menggunakan pendekatan Self Assessed Heath (SAH) yaitu pendekatan di mana individu memberikan penilaian atau penilaian pribadi terhadap kesehatan mereka sendiri. Meskipun pendekatan bersifat subjektif, penelitian telah menunjukkan bahwa self-assessed health dapat menjadi prediktor yang kuat untuk hasil kesehatan yang lebih objektif, termasuk morbiditas.
Kelebihan dari pendekatan ini adalah kemudahan penggunaannya, serta kemampuannya untuk mencerminkan dimensi kesehatan yang mungkin tidak terukur dengan indikator kesehatan objektif. Keluhan kesehatan yang dicakup dalam definisi operasional Susenas meliputi batuk, pilek, demam, termasuk juga penduduk yang memiliki penyakit kronis, mempunyai keluhan kesehatan akibat kecelakaan.
Selanjutnya, keluhan kesehatan pada ibu hamil atau wanita yang sedang mentruasi seperti mual dan pusing, ataupun keluhan psikologis yang berdampak pada keluhan fisik seperti bulimia. Sumber: BPS