Home > Kabar WHO

FIFA dan WHO meluncurkan Kampanye Kesadaran Gegar Otak

Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan fakta bahwa gegar otak
Son Heung-min menerima perawatan setelah mengalami cedera saat pertandingan sepak bola Grup D Liga Champions antara Marseille dan Tottenham Hotspur di Stade Velodrome di Marseille, Prancis. Gambar: Republika
Son Heung-min menerima perawatan setelah mengalami cedera saat pertandingan sepak bola Grup D Liga Champions antara Marseille dan Tottenham Hotspur di Stade Velodrome di Marseille, Prancis. Gambar: Republika

DIAGNOSA -- Menindaklanjuti hasil Rapat Umum Tahunan IFAB pada Maret 2024 , FIFA (Federation Internationale de Football Association) meluncurkan Suspect and Protect: No Match is Worth the Risk, sebuah kampanye kesadaran gegar otak, dalam kemitraan dengan Organisasi Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO).

Kampanye ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan fakta bahwa gegar otak adalah cedera otak traumatis dan merupakan risiko bagi setiap pemain bola di lapangan. Kampanye ini telah didukung oleh para pemain, pelatih, dan dokter tim dari seluruh dunia.

Dikembangkan melalui konsultasi ekstensif dengan para ahli medis FIFA dan kesehatan otak WHO, kampanye Suspect and Protect bertujuan untuk meningkatkan pengenalan tanda dan gejala di kalangan pemain, pelatih, dan staf medis, serta masyarakat umum. Kampanye ini menyoroti bahwa gejala mungkin memerlukan waktu hingga 72 jam untuk muncul dan menawarkan panduan tentang cara kembali bermain dengan aman setelah gegar otak yang diduga atau dikonfirmasi. Sumber daya yang disesuaikan ini dirancang untuk memberdayakan para pemangku kepentingan tim nasional, klub dan liga profesional, serta komunitas akar rumput dan amatir.

Suspect dan Protect akan disiarkan melalui saluran media FIFA, sementara perlengkapan didistribusikan ke 211 Asosiasi Anggota FIFA untuk disampaikan pada tingkat nasional, regional, dan lokal.

"Gegar otak adalah cedera otak dan harus selalu ditanggapi dengan serius. Bermain sepak bola seharusnya menjadi sesuatu yang dinikmati dengan aman, oleh semua orang, di mana saja," kata Presiden FIFA, Gianni Infantino.

"Dengan mengetahui tanda-tanda gegar otak, menyadari risikonya dan menangani gegar otak dengan benar maka dapat membantu mengutamakan keselamatan pemain,” ujar Gianni Infantino

Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengucap terima kasih sebesar-besarnya kepada asosiasi anggota FIFA atas upaya mereka dalam meluncurkan program bersama kami dan atas kepatuhan mereka terhadap saran yang diberikan oleh rekan-rekan kami di Organisasi Kesehatan Dunia

“Gegar otak merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian di semua level sepak bola, dan banyak olahraga lainnya, yang membutuhkan tingkat kesadaran dan tindakan yang lebih tinggi,” kata Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus mengungkapkan WHO bangga bekerja sama dengan FIFA dalam kampanye Suspect and Protect untuk mempromosikan cara-cara melindungi otak para pemain sepak bola, baik muda maupun tua, di seluruh dunia dari risiko gegar otak.

Kampanye ini dibangun di atas tiga poin tindakan utama untuk audiens dalam tim nasional, klub dan liga profesional, serta komunitas amatir dan akar rumput.

× Image