Home > Info Sehat

Tips Agar Pendengaran Lebih Baik

Lebih dari 700 juta orang atau 1 dari 10 orang di dunia akan mengalami gangguan pendengaran parah.
Ilustrasi. Telinga kemasukan air. Gambar: Republika
Ilustrasi. Telinga kemasukan air. Gambar: Republika

DIAGNOSA -- Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), secara global terdapat lebih dari lima persen atau sekitar 430 juta orang yang memerlukan rehabilitasi untuk mengatasi gangguan pendengaran pada 2024. WHO memperkirakan lebih dari 700 juta orang atau 1 dari 10 orang di dunia akan mengalami gangguan pendengaran parah pada tahun 2050.

Menurut WHO, seseorang mengalami gangguan pendengaran bila mereka tidak dapat mendengar sebaik orang dengan pendengaran normal atau dengan ambang batas pendengaran 20 desibel atau lebih pada kedua telinga. Gangguan itu dapat terjadi pada satu atau kedua telinga dengan derajat keparahan ringan, sedang, berat, atau sangat parah. Hal ini akan mempengaruhi produktivitas dan kenyamanan orang dalam melakukan aktivitas sehari-hari, khususnya dalam berkomunikasi. Gangguan pendengaran sendiri dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi patologis yang berbeda.

Ulrich Hoppe dan Gerhard Hesse, dalam artikel “Hearing Aids: Indications, Technology, Adaptation, and Quality Control” di jurnal Head and Neck Surgery pada 2017, menyatakan bahwa tergantung penyebab dan keparahannya, beberapa jenis gangguan pendengaran dapat diobati, terutama melalui pembedahan. Namun, pengobatan terhadap tuli sensorineural kronis, yang terjadi akibat masalah pada koklea atau telinga bagian dalam, dengan struktur koklea yang rusak biasanya memerlukan rehabilitasi melalui amplifikasi teknis, seperti alat bantu dengar.

Menurut Institut Nasional tentang Ketulian dan Gangguan Komunikasi Lain Amerika Serikat (NIDCD), alat bantu dengar merupakan perangkat kecil yang digunakan untuk memperkuat suara sehingga dapat lebih mudah didengar oleh orang yang memiliki gangguan pendengaran. Hal tersebut memungkinkan pengguna mendengar lebih jelas, berkomunikasi dengan lebih baik, dan dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial seperti orang lain.

Dalam alat bantu dengar terdapat tiga bagian dasar, yakni mikrofon, penguat (amplifier), dan pelantang (speaker). Suara akan masuk melalui mikrofon, yang mengubahnya menjadi sinyal listrik. Penguat akan meningkatkan daya sinyal dan mengirimkannya ke telinga melalui pelantang.

Pengguna alat bantu dengar harus memilih alat yang tepat. Mereka terlebih dahulu memeriksakan telinganya ke tenaga kesehatan atau dokter ahli audiologi untuk mendapatkan jenis alat bantu dengar yang sesuai dengan tingkat keparahan dan kenyamanan.

Nantinya, dokter akan menanyakan tentang gaya hidup dan aktivitas sehari-hari. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu mereka untuk menyarankan alat bantu dengar dan fitur yang sesuai untuk pengguna.

Pertanyaan yang akan diajukan, misalnya, apakah Anda bekerja atau tinggal dirumah; apakah aktif menghadiri rapat, konferensi, drama, film, konser, atau kebaktian; apakah berolahraga; apakah berkomunikasi dalam situasi satu lawan satu atau sebagian besar dalam kelompok; serta apakah senang menonton TV, berbicara di telepon, atau berpergian dengan mobil. Selain itu, karena alat bantu dengar berukuran kecil, maka dokter akan menanyakan juga kesanggupan Anda dalam merawatnya. M

Jenis-jenis Alat Bantu Dengar

Alat bantu dengar memiliki beberapa bentuk dan ukuran yang penggunaanya tergantung pada tingkat gangguan pendengaran dan preferensi pengguna. American Speech-Language-Hearing Association (ASHA) memaparkan beberapa jenis alat bantu dengar yang umum digunakan itu.

1. Di Belakang Telinga

Alat bantu dengar di belakang telinga (BTE) adalah model yang paling umum digunakan. Sesuai namanya, model ini terpasang di belakang telinga. Alat ini terdiri dari badan alat di belakang telinga, selang kecil yang menyalurkan suara dari penerima/pelantang ke telinga, dan penampang melengkung yang membuat alat terpasang di atas telinga yang ujungnya masuk ke liang telinga. BTE sering dipilih untuk gangguan pendengaran yang lebih parah karena mampu memperkuat suara yang lebih besar.

2. Di Dalam Telinga

Alat bantu dengar di dalam telinga (ITE) terpasang langsung di dalam telinga dan cocok untuk mereka yang memiliki gangguan pendengaran ringan hingga berat. Alat ini dapat disesuaikan dengan ukuran telinga pengguna sehingga nyaman dipakai. Pada beberapa tipe, model ini memiliki fitur telecoil yang dapat meningkatkan pendengaran selama menelepon dan sistem mikrofon yang terarah sehingga dapat membantu pengguna mendengar suara di ruangan yang ramai atau gaduh.

3. Penerima di Liang Telinga

Penerima di liang telinga (RIC) adalah versi mini dari BTE. RIC adalah model terbaru yang menggabungkan keunggulan BTE dan ITE. Bagian yang terdapat pada model ini juga sama dengan BTE. Perbedaannya hanya pada ukurannya yang lebih kecil. Alat ini dapat mengurangi efek oklusi (sensasi tersumbat) di saluran telinga yang menyebabkan suara terdengar lebih keras di dalam kepala dan meningkatkan kenyamanan, mengurangi umpan balik, dan tidak terlalu mempengaruhi penampilan.

4. Di Dalam Liang Telinga

Alat bantu dengar di dalam liang telinga (ITC) ini serupa dengan ITE tapi lebih kecil. Model ini dapat digunakan oleh pengguna yang mengalami gangguan telinga ringan hingga sedang. Tetapi, karena model ini masuk ke liang telinga, di rentan terhadap kotoran telinga.

5. Di Dalam Liang Telinga Sepenuhnya

Alat bantu dengar di dalam liang sepenuhnya (CIC) berukuran lebih kecil dari ITE dan ITC. Model ini merupakan alat bantu dengar yang terkecil sehingga pengguna seperti tidak sedang memakai alat bantu dengar. Ketika digunakan, hanya senar penariknya yang berwarna transparan saja yang akan tampak. Alat ini dapat digunakan pada penderita dengan gangguan pendengaran ringan hingga berat. Seperti ITC, model ini rentan terhadap kotoran telinga yang dapat menyumbat pelantang.

Alat bantu dengar juga dikelompokkan ke dalam jenis analog dan digital. Jenis analog sudah jarang digunakan karena suara yang cenderung berisik karena masih tercampur dengan kebisingan di sekitar. Ada fitur untuk mengatur suara masuk berdasarkan lingkungan, seperti di tempat yang tenang atau bising, tapi harus dilakukan secara manual dengan menekan tombol tertentu.

Alat bantu dengar digital lebih umum digunakan karena fiturnya yang lebih canggih. Aat ini akan memproduksi tiruan suara dengan akurasi yang tinggi, jadi bukan sekadar mengeraskan volume suara seperti jenis analog, sehingga suara bising akan lebih berkurang dan bahkan bisa hilang. Namun, harganya lebih mahal dibandingkan jenis analog.

Teknologi Alat Bantu Dengar

Seiring dengan kemajuan teknologi, alat bantu dengar kini semakin canggih dan dilengkapi dengan berbagai fitur yang meningkatkan kenyamanan pengguna. ASHA dan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyebutkan beberapa fitur itu.

1. Mikrofon Terarah

Mikrofon ini dapat membantu ketika berbicara di lingkungan yang bising. Dia akan memperkuat suara yang datang dari arah tertentu daripada suara dari arah lain. Saat fitur ini diaktifkan, misalnya, suara orang yang berbicara di depan akan diperkuat daripada suara dari belakang. Biasanya fitur ini disertai fitur pengurangan kebisingan.

2. Sakelar Telepon

Fitur sakelar telepon (T-coil) digunakan untuk dapat mendengar lebih baik di telepon. Suara lingkungan dihilangkan dan diganti sumber suara dari telepon. Ia juga akan mematikan mikrofon sehingga pengguna dapat berbicara tanpa alat bantu dengar, yang dapat mengeluarkan bunyi melengking karena umpan balik.

3. Koneksi Bluetooth

Teknologi bluetooth atau nirkabel lain memungkinkan pengguna menghubungkan alat bantu dengarnya ke telepon seluler, televisi, atau perangkat lain secara langsung untuk mendapatkan mutu suara yang lebih baik dari perangkat yang terhubung.

4. Pengaturan Otomatis

Alat bantu dengar modern dapat menyesuaikan tingkat penguatan suara secara otomatis sesuai dengan lingkungan sekitar tanpa perlu mengaturnya secara manual.

5. Aplikasi Pendukung

Beberapa alat bantu dengar dapat terhubung dengan aplikasi di telepon seluler yang memungkinkan pengguna untuk mengatur berbagai aspek pada alatnya, seperti volume, keseimbangan suara, dan mode pengaturan khusus.

Sumber: Mediakom

× Image