Home > Info Sehat

Olahraga Aman untuk Pengidap Jantung

Olahraga dilakukan rutin selama 30 menit selama 3-5 kali seminggu.
Ilustrasi. Jantung Sehat. Setidaknya ada tujuh cara untuk menjaga kesehatan jantung menurut dokter. Gambar: Republika
Ilustrasi. Jantung Sehat. Setidaknya ada tujuh cara untuk menjaga kesehatan jantung menurut dokter. Gambar: Republika

DIAGNOSA --Bagi pengidap penyakit jantung, olahraga yang aman sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Pedoman klinis nasional dan internasional telah merekomendasikan rehabilitasi jantung berbasis olahraga (ExCR) bagi para penderita jantung.

Penelitian Taylor dkk. di jurnal Health Technology Assessment pada 2019 terhadap 3.900 penderita gagal jantung menunjukkan bahwa ExCR membantu meningkatkan kebugaran fisik dan kualitas hidup penderita. Mereka juga menemukan bahwa manfaat ini tidak tergantung pada usia, jenis kelamin, etnis, tingkat awal kebugaran fisik, atau tingkat keparahan penyakit pasien.

Kementerian Kesehatan menyarankan penderita jantung berolahraga yang bersifat aerobik, seperti jalan kaki, lari, yoga, dan bersepeda santai. Olahraga dilakukan rutin selama 30 menit selama 3-5 kali seminggu. Sebaliknya, penderita jantung tidak disarankan melakukan olahraga kompetitif seperti sepakbola, bulu tangkis, dan basket karena olahraga semacam ini akan memicu hormon adrenalin dan memperberat kerja jantung.

1. Olahraga Aerobik Ringan

American Heart Association (AHA) menyarankan orang dengan penyakit jantung sebaiknya melakukan aktivitas fisik yang moderat, seperti jalan kaki, bersepeda, atau berenang, untuk meningkatkan kesehatan jantung tanpa memberikan tekanan berlebih. Aktivitas fisik ringan hingga sedang dapat membantu menurunkan risiko komplikasi kardiovaskular dan meningkatkan kualitas hidup.

Sebuah studi oleh Swank dan Rose yang diterbitkan dalam Journal of Cardiopulmonary Rehabilitation and Prevention pada 2019 menyimpulkan bahwa latihan aerobik ringan seperti jalan kaki dapat meningkatkan kapasitas kardiorespirasi—kemampuan sistem peredaran darah dan pernapasan dalam menyuplai oksigen ke otot—dan mengurangi risiko komplikasi jantung pada pasien dengan penyakit jantung koroner. Ini menunjukkan bahwa olahraga dengan intensitas sedang dapat memperbaiki kesehatan jantung tanpa risiko tinggi. Para profesional olahraga juga menyarankan untuk melakukan olahraga ini sebanyak 3-5 kali seminggu dengan durasi masing-masing 30-45 menit.

2. Latihan Kekuatan dengan Intensitas Rendah

Piepoli dkk. dalam European Heart Journal pada 2016 menyatakan bahwa European Society of Cardiology (ESC) menggarisbawahi pentingnya latihan fisik yang teratur, terutama latihan aerobik dan latihan kekuatan, untuk pasien dengan penyakit jantung. Mereka merekomendasikan pengawasan medis saat program latihan. Pengawasan dan manajemen yang tepat dapat mengurangi risiko hipertensi dan meningkatkan stamina jantung. Penelitian mereka menunjukkan bahwa latihan fisik teratur dapat memperbaiki fungsi jantung, mengurangi gejala, dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Contoh latihan kekuatan ini adalah latihan angkat beban ringan atau menggunakan karet elastis (resistance band). Latihan kekuatan ini dapat dilakukan sebanyak 2-3 kali seminggu dengan fokus pada teknik yang benar dan penghindaran beban yang terlalu berat.

3. Latihan Fleksibilitas dan Peregangan

Yoga termasuk ke dalam latihan fleksibilitas dan peregangan yang memiliki efek yang sederhana tetapi positif pada beberapa faktor yang berhubungan dengan kesehatan jantung. Darshan Mehta, direktur medis dari Benson-Henry Institute for Mind Body Medicine yang berafiliasi dengan Harvard Medical School, mengatakan kepada Harvard Health Publishing bahwa yoga lebih dari sekadar peregangan dan gerakan-gerakan pose.

Yoga menggabungkan tiga hal yang saling berkaitan, yakni postur tubuh, pernapasan yang terkontrol, dan meditasi. Ketiganya membantu menumbuhkan respons relaksasi, yang melatih tubuh penderita gagal jantung untuk tidak terlalu reaktif saat stres sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol jahat serta lipoprotein densitas rendah yang berbahaya. Orang yang baru mengenal yoga harus memulainya dengan kelas yoga pemula yang ringan atau kursi yoga, terutama mereka yang berusia di atas 65 tahun atau memiliki kondisi medis tertentu.

Pullen dkk. dalam Journal of Cardiac Failure pada 2008 memaparkan hasil risetnya terhadap pasien gagal jantung kelas I-III dari New York Heart Association yang menjalani terapi yoga atau terapi medis standar. Kesimpulannya, olahraga tersebut dapat diterima oleh pasien dan secara positif mempengaruhi tingkat penanda inflamasi pada pasien gagal jantung dan cenderung meningkatkan kualitas hidup pasien.

Tai chi dan qigong juga dapat menjadi alternatif olahraga kelenturan dan peregangan. Kedua olahraga ini berbentuk latihan pernapasan yang ringan dan gerakan tubuh yang melibatkan meditasi gerakan. Gerakan ini terbukti bermanfaat untuk penderita penyakit jantung, terutama dalam mengurangi stres, meningkatkan keseimbangan, dan membantu mengendalikan tekanan darah. Baik yoga, tai chi, maupun qigong dapat dilakukan beberapa kali seminggu dan bahkan setiap hari, tergantung kemampuan individu pasien.

4. Berenang

Berenang adalah latihan kardiovaskular berdampak rendah. Penelitian Bertoli dkk. dalam International Journal of Cardiology pada 2014 menunjukkan bahwa berenang dapat meningkatkan fungsi fisik dan mobilitas pada pasien dengan gagal jantung tanpa risiko cedera yang signifikan. Penelitian lain yang dipublikasikan di Journal of Cardiopulmonary Rehabilitation and Prevention pada 2023 oleh Miyashita dkk. juga menunjukkan bahwa berenang secara rutin dapat meningkatkan kapasitas aerobik dan efisiensi jantung.

Aktivitas ini melibatkan seluruh tubuh, yang membantu meningkatkan sirkulasi darah dan memperkuat otot jantung. Hasil penelitian Broman dkk. dalam Journal of Clinical Psychology pada 2011 juga menjelaskan bahwa berenang dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi kecemasan pada pasien dengan penyakit jantung sehingga mengurangi tekanan darah, yang berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup mereka.

Berenang sebaiknya dilakukan 2-3 kali seminggu secara teratur dengan intensitas ringan hingga sedang. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Fernandez dkk., yang dipublikasikan di Journal of Cardiopulmonary Rehabilitation and Prevention pada 2015, ditemukan bahwa pasien dengan penyakit jantung yang berenang secara teratur mengalami peningkatan signifikan dalam hal kualitas hidup dan pengurangan gejala penyakit jantung serta membantu meningkatkan kekuatan jantung dan ketahanan tubuh secara keseluruhan.

Sebelum memulai program olahraga, pengidap penyakit jantung tentu harus berkonsultasi dulu dengan dokter atau ahli jantung untuk mendapatkan rekomendasi olahraga yang sesuai dengan kondisi mereka. Dengan program olahraga yang terencana dan aman, pengidap penyakit jantung dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan mengurangi risiko masalah jantung lebih lanjut.

Sumber: radiokesehatan.kemkes.go.id

× Image